Kamis, 18 Februari 2016

THANKS FOR GOD

Tik. . . tok. . .
Tik. . . tok. . .
Tik. . . tok. . .
Tak ku dengar satu suara pun
Kecuali jam dinding yang tak berhenti berputar
Aku terbangun dari tidur lelapku
Ku buka mata, dan yang aku lihat hanya kegelapan
Tanpa sinar lampu
Ku singkirkan selimut tebalku
Lalu aku bergegas bangun dari tempat tidurku
          Ku basuh muka, kedua tangan, dan keduaa kakiku
          Sungguh dinginnya menusuk tiap pori-pori kulitku
          Tapi itu tak menghalangiku untuk bersiap-siap menemui kekasihku
Selembar kain merah telah ku gelar tepat di depanku
Dan mulailah aku berkomunikasih dan berinteraksi dengan kekasihku
Sungguh tenang, nyaman dan damai rasanya hati ini
Tak pernah aku rasakan kedamaian senyaman ini
Kecuali dekapan kasih dari ayah ibuku
Dan saat-saat aku hanya berdua denganNya
          Ku curahkan semua isi hatiku
          Semua keluh kesahku
          Semua harapan dan keinginanku
          Hingga keburukan-keburukan yang ada pada diriku
Aku tak dapat berdusta di hadapanNya
Aku tak dapat berkutik di depanNya
Hingga aku sadari
Aku hanyalah mahuk yang tak berdaya di hadapanNya
Tak terasa air mata ini menetes begitu saja
Tapi setelah ku curahkan segala keluh kesahku dihadapanNya
Kegundahan batin ini perlahan sirna
          Terima kasih Tuhan
          Kau adalah sandaran hatiku
          Disaat senang, dan sedih disetiap keluh kesahku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar