Kisah
ini berawal di tahun 2007, dimana aku mulai memasuki bangku SMP. Waktu awal aku
masuk bangku SMP semuanya berjalan seperti biasa, tak ada yang istimewa dan
berarti apa-apa, kecuali masa-masa bercanda tawa dan menikmati hari-hari dengan
tuntutan tugas dan pelajaran rutinitas sehari-hari. Aku juga mulai mengenal
yang namanya CINTA, cinta yang kata orang dapat merubah hidup kita menjadi
lebih berwarna. Tapi biasalah. . .cinta waktu SMP itu bisa dibilang CINTA
MONYET, karena ceritanya Cuma gitu-gitu aja. Kalau toh sekarang jadian, besok
atau lusa juga bakalan putus.hehehe. . .
Semua
rutinitas dan cerita itu berakhir diujung tahun 2010, dimana aku dan
kawan-kawan ku harus berpisah karena waktu. Disekolahku waktu itu mengadakan
sebuah perpisahan, bisa juga disebut wisuda. Disanalah saat acara perpisahan
itu aku dipasangkan dengan seorang teman yang sudah aku kenal semenjak 3 tahun
waktu aku bersekolah. Dia seorang laki-laki yang tak pernah aku anggap lebih
sebelumnya. Selama 3 tahun aku tak begitu akrab dan bahkan tak pernah berbicara
atau bertatap muka secara langsung, karena
memang aku tak pernah sekelas sama dia, pernah siih satu kelas, tapi aku
juga gak begitu akrab tuuh.
Tapi
entah mengapa semenjak aku dipasangkan dengan dia dihari wisuda itu, dia
menunjukan sikap yang tak biasa terhadapku, bukannya aku GR, tapi mungkin itu
Cuma perasaan ku saja.heheh...
Setelah
acara wisuda itu selesai, aku sudah hilang kontak dengan teman-teman SMP ku,
kecuali dengan sahabat-sahabat yang benar-benar dekat dengan aku. Meskipun aku
sudah lulus dari SMP, bukan berarti aku tak ke SMP ku tercinta lagi, karena aku
masih mengurusi ijaza dan surat-surat lain yang belum sekolah berikan kepada
alumni angkatanku. Dan waktu bertemu teman-teman lama di SMP itulah aku bertemu
lagi dengan laki-laki yang pernah dipasangkan denganku waktu wisuda dulu. Sebut
saja namanya Lemot, disitulah dia pertama kali minta nomor HP ku,
sebelum-sebelumnya siih aku tidak pernah memberikan nomer ku kepada sembarang
orang, tapi entah mengapa waktu itu aku langsung memberikan nomor ku pada
Lemot. Dari situlah dia sering sms aku, awalnya siih aku biasa saja, karena
pada waktu itu aku sudah punya pacar, jadi mana mungkin aku terlalu
memperhatikan laki-laki lain yang bukan siapa-siapa ku.heheh. . .
Entah
ada angin apa suatu ketika dia menyatakan CINTA sama aku, aku pun sontak kaget
dan tidak percaya, karena aku Cuma berfikir sms dan perhatian Lemot sama aku
selama ini Cuma perhatian seorang teman yang ingin menjalin silaturrahmi dengan
teman SMP nya. dan satu hari setelah Lemot menyatakan CINTA sama aku, aku
menerima cintanya. Lhoo yaa. . . .aneh ka..??? heheheh. . . soalnya waktu itu
aku sedang ada masalah sama pacarku, jadi dari pada aku galau mending aku
terima laki-laki lain yang bisa perhatian sama aku. Memang siih aku bisa dibilang
egois, karena memanfaatkan Lemot sebagai pelarian CINTA ku.
Aku
dan Lemot mulai resmi menjadi hubungan sebagai sepasang kekasih semenjak 15
JUNI 2010. Tak pernah aku sangka dan tak pernah aku duga sebelumnya, hubunganku
dan Lemot semakin hari semakin erat dan kami saling melengkapi. Aku juga baru
tau setelah dia membuat pengakuan bahwa dia sudah mengagumi aku semenjak SMP
dulu, tapi dia tidak pernah mendekati aku karena aku terlalu cuek dan gak
pernah ngasi respon katanya.heheh. . .
Setelah
dokumen-dokumen di SMP sudah selesai diberikan kepada kami semua, aku pindah
tempat tinggal, karena aku melanjutkan sekolah ke kota. Sementara Lemot tetap
tinggal disana. Tapi kami masih saling berkomunikasi sebagai seorang kekasih.
Dan hubunganku cukup langgeng sampai tiga tahun aku melanjutkan SMA di tempat
yang berbeda dengan Lemot. Selama 3 tahun aku melanjutkan SMA, lemot selalu
meluangkan waktu untuk menemui ku, menjempur aku di sekolah, jalan bareng, dan
main berdua sekali-sekali. Meskipun aku sadari kalau dia sebenarnya jauh dari
tempat aku tinggal, tapi Lemot selalu bela-belai ke daerah tempat aku tinggal
hanya untuk menemui ku.
Aku
hargai semua pengorbanan yang pernah dia lakukan untuk aku selama ini, aku
sadar, dalam hubunganku dan Lemot selama ini, aku selalu meminta lebih dan
mungkin sebenarnya sulit untuk Lemot mengabulkannya. Tapi yang membuat aku
terkesan dari Lemot, dia selalu melakukan dan memberi apa yang aku minta dan
yang aku harapkan. Mungkin bagi kalian yang membaca cerita tentang pengorbanan
Lemot ini biasa, karena aku tak dapat menuliskan sedetai apa
pengorbanan-pengorbanan yang pernah Lemot lakukan untuk aku selam ini, karena
pengorbanannya selama ini tak dapat aku ungkapkan dengan kata-kata lagi.
Terlalu sulit jika dijabarkan dengan kata-kata.
Selama
3 tahun hubunganku dan Lemot tidaklah selalu berjalan dengan mulus, kadang ada
tangis, canda, tawa dan bahkan tidak jarang kami mengalami perselisihan yang
pada ujungnya berantem dan marahan. Tapi karena kesabaran Lemot kami tak perna
sampai PUTUS.
“Lemot, masih ingat gak kamu...??? saat
kita menghabiskan waktu berdua dulu..??? saat kita menghabiskan malam dengan
telfonan sampai tengah malam, dan bahkan pulsa kita berdua selalu habis setelah
telfonan.heheh. . . .saat kita jalan bareng, saat aku selalu merasa ketakutan
ketika keluar denganmu lewat depan rumah ku???. Saat kita main ke Bukit
Penanjakan gunung Bromo, saat kita turun mau kegunung Broma, lalu kita berhenti
di bawah dan gak jadi ke gunungnya karena ada anjin yang menggonggongi
kita???hehehe. . . .kalau aku ingat waktu itu aku jadi tersenyum sendiri, lalu
ketika kita menikmati suasana Bromo yang dingin dan diselimuti oleh kabut yang
tebal, ketika kita pulang main dari Bromo diguyur hujan deras, ketika sweeter
kuningmu kamu berikan kepadaku karena aku kediginan, ketika kita makan bakso
bareng di ‘Bakso Melati’, ketika kita makan bakso di ‘Bakso Doropayung’, ketika
kamu makan gado-gadoku yang super pedas karena kamu ingin menunjukan seberapa
besar cintamu padaku, ketika kita main ke banyu biru dan kamu melakukan
kesalahan kecil padaku lalu kamu minta maaf sambil menangis dan duduk di bawah
lututku, dan yang paling sering kita lakukan adalah ketika kita menghaiskan
waktu di warner berdua, dan mungkin masih banyak lagi kenangan yang indah dan
pahit yang bahkan aku sudah lupa karena saking banyaknya kenangan diantara kita
selama ini”.
Setelah
tiga tahun aku menghabiskan masa SMA ku sama Lemot, aku pindah tempat tinggal
lagi karena hendak melanjutkan kuliah, dan bahkan jaraknya semakin jaud dari
Lemot tinggal, tapi 3 semester selama aku kuliah, aku masih pacaran sama Lemot,
meskipun kita jarang ketemu, karena aku dan Lemot cuma bisa ketemu jika aku
pulang saja. Karena tidak mungkin lemot menemui ku lagi ditempatku yang
sekarang, tempatnya terlalu jauh.
Setelah
aku akan menginjak semester 4, disitulah permasalahan mulai muncul. Aku dan
Lemot sering berantem karena masalah yang tidak jelas dan jarang komunikasih.
Mungkin kalau masalah komunikasih aku lah yang patut disalahkan, karena aku lah
yang mulai menghindar dari Lemot. dan pada akhir tahun 2014, tepatnya malam
pergantian tahun menginjak 2015 hubunganku dan Lemot BERAKHIR.
Banyak
hal yang membuat hubuanku dan Lemot harus diakhiri, mulai dari ketidak
nyamananku bersama dia lagi, hingga masalah Long Distance Relationship (LDR).
Sejujurnya bukannya aku tidak nyaman lagi sama Lemot, tapi karena waktu yang
membuatku menjauh dari lemot, mungkin karena peralihan dari remaja menuju
kedewasaan😁. Aku sadar jika hubungan ku dan Lemot terus dipertahankan, maka akan
lebih menyakitkan dikemudian hari nanti. Aku seorang yang bisa dibilang
berpendidikan, meskipun aku tak terlahir dari keluarga yang berpendidikan, dan
Lemot seorang yang hanya tamatan SMA. Bukannya aku memandang status, materi dan kedudukan dalam menjalin sebuah hubungan, tapi mungkin karena keadaan yang mengharuskan aku
memutuskan semua ini. Karena jika hubungan ini dilanjutkan , banyak sekali
ketidak sepahaman diantara kami, mulai dari yang beda pendapat, tidaka sejalan
dalam menyusun masa depan, perbedaan pikiran yang sudah tidak sejalan, hingga campur tangan keluarga yang mungkin semakin memberatkan.
Pengorbanan
itu tak butuh penjelasan, yang harus Lemot tau adalah kebahagiaan. Cukup hatiku
yang menjerit, cukup air mata di pipiku yang menjadi saksi, cukup cerita ini
yang menjadi kenangan, dan cukup cinta ini yang tertinggal. Aku akan bahagia
jika pengorbananku tidak sia-sia. Aku ingin pengorbananku ini berakhir bahagia.
Aku memang tak bisa membahagiakan lemot, tapi melalui perantara orang lain
mungkin kebahagiaan itu bisa Lemot dapatkan. Karena mungkin kebahagiaannya
tidak pernah ditakdirkan bersaku.
“MENCINTAI
TAK HARUS MEMILIKI, TERKADANG MERELAKAN ORANG YANG KITA CINTAI PERGI ADALAH
SUATU KEBAHAGIAAN TERSENDIRI”
“maafkan aku yaa Lemot, aku menjauh
darimu bukan karena aku tidak sayang lagi, jujur se jujur-jujurnya aku sangat
mencintaimu, tapi bukan berarti kita selalu bersama. Temukanlah cinta lain
diluar sana yang bisa membuat kamu bahagia dan yang pasti lebih bisa memahami
dan membuatmu bahagia, karena semua itu tak akan kamu temui jika kamu masih
bersamaku, karema kita mungkin dipertemukan untuk membentuk sebuah sejarah masa
lalu, tapi bukan mengukir sejarah dimasa depan”
Setelah
beberapa hari tiada kabar berita, ada seseorang yang sms aku dan mengaku bahwa
dia adalah tunangannya Lemot. Sungguh saat itu aku tak tau perasaan apa yang
ada dalam hati ku ini. Entah perasaan senang karena Lemot sudah menemukan
pengganti baru ku, atau malah aku kecewa karena secepat itu Lemot mengganti
diriku di hatinya. Setelah aku mencari-cari tau mengenai berita tunangannya
tersebut (aku kepo waktu itu,hehehe. . .), ternyata dia baru kenal Lemot baru
satu bulan sebelum aku dan Lemot berpisa. Sebenarnya aku dan Lemot tidak pernah
ada yang mengucap kata putus, bahkan sampai cerita ini tertuang, kata-kata
putus itu tak pernah terdengar dari mulut lemot. hanya saja kami tiba-tiba hilang
kontak dan saling mencari dan menjalani kehidupan masing-masing.
Mungkin
sekarang Lemot sudah bahagia dengan kehidupan barunya bersama tunangannya itu,
dan aku disini menjalani hidupku seperti biasanya. Tapi yang membedakan aku
yang dulu dan aku yang sekarang yaitu, sekarang aku memutuskan untuk TIDAK
PACARAN lagi. Karena aku rasa sudah cukup bagiku untuk menikmati masa remaja
yang hanya senang-senang sesaat seperti itu.
Tepatnya
tanggal 13 Februari 2015, Lemot lewat depan rumahku dengan seorang gadis, yang
ternyata aku tau itulah tunangannya lemot yang selama ini sering sms aku. “Begitu teganya kalian menunjukan kemesraan
itu didepan mata kepala ku saat itu”. Tapi apalah dayaku, aku bukan
siapa-siapa Lemot lagi, dan aku pula yang menyuruh Lemot pergi dari kehidupanku,
dan mencari penggantiku. Jadi bukan salah Lemot kalau dia sekarang jalan dengan
gadis lain pilihannya. “kini
berbahagialah dengan pilihan hatimu yang sekarang, karena aku memang tak bisa
lagi menjadi seperti yang kamu mau”.
MUNGKINKAH (STINKY)
Tetes air mata basahi pipi ku
Disaat kita kan berpisa
Terucapkan janji, padamu kasihku
Tak kan ku lupakan dirimu
Begitu
beratnya kau lepas diriku
Sebut
namaku jika kau rindukan aku
Aku
akan datang. . .
Mungkinkah
kita kan selalu bersama
Walau
terbentang jarak antara kita
Biarkan
ku peluk erat bayangmu
Tuk
melepaskan semua kerinduanku
O. . . .U. . . .O. . . .
Lambaian tanganmu iringi langkahku
Terbesit tanya di hatiku
Akankah dirimu kan tetap milikku
Saat kembali di pelukkanku
Begitu beratnya kau lepas diriku
Sebut
namaku jika kau rindukan aku
Aku
akan datang. . .
Mungkinkah
kita kan selalu bersama
Walau
terbentang jarak antara kita
Biarkan
ku peluk erat bayangmu
Tuk
melepaskan semua kerinduanku
Kau ku sayang, selalu ku jaga
Takkan ku lepas selamanya
Hilangkanlah keraguanmu pada diriku
Disaat ku jauh darimu
Begitu beratnya kau lepas diriku
Sebut
namaku jika kau rindukan aku
Aku
akan datang. . .
Mungkinkah
kita kan selalu bersama
Walau
terbentang jarak antara kita
Biarkan
ku peluk erat bayangmu
Tuk
melepas semua kerinduanku
Kau ku sayang, selalu ku jaga
Takkan ku lepas selamanya
Hilangkanlah keraguanmu pada diriku
Disaat ku jauh darimu
“ingat lagu ini...??? kamu pernah
menyanyikan lagi ini buat aku, meskipun aku yang pergi jauh dari tempat kita
berada, tapi kamu yang menyanyikannya kepadaku. Meskipun kamu hanya
menyanyikannya lewat telfon, tapi aku sangat terkesan akan semua itu. Kamu
bilang ini lagu kita, apakah kamu masih mengingat lagu ini...??? mungkin kamu
sudah lupa karena sudah punya yang lain di hati..hehehe”.
Cukuplah
cerita ini ku tuliskan, biarkanlah menjadi kenangan yang akan ku jadikan
pengalaman kedepannya. Karena cerita cinta yang lama belum tentu berakhir
bahagia, 4 tahun lebih menjalani hubungan ini bukan waktu yang sebentar bagiku,
dan memang butuh waktu lama untuk bisa melupakannya. Untuk menghapus cerita ini
dari pikiranku tidak akan mungkin, tapi untuk melupakan mungkin bisa, tapi tak
akan bisa permanen.
Selamat
menempuh hidup yang baru, hidup dimana aku dan kamu berjalan di persimpangan
jalan yang berbeda. Semoga perpisahan ini menjadi awal yang baik bagi kita
untuk menatap masa depan yang lebih bermakna. Aamiiin. . .(02/05/15)